AUTOBIOGRAFI
Saya Aisa Anjani biasa
dipanggil dengan sebutan Ica. Saya adalah anak perempuan dimana anak ke tiga
dari tiga bersaudara yang lahir di kota Karawang, 7 Juni 1993.
Nama Aisa Anjani
diberikan oleh orang tua saya yang memiliki arti sendiri yaitu Aisa, nama
tersebut diambil dari nenek saya yang bernama Aisyah, sedangkan Anjani memiliki
arti ketekunan juga ramah. Sehingga orang tua saya berkeingininan saya kelak
menjadi sosok perempuan yang ramah terhadap semua orang dan tekun dalam segala
hal dan hal tersebut sudah tertanam dalam diri saya sendiri. Dibalik arti
tersebut, sebenarnya ketika ibu saya tengah mengandung saya, beliau sedang suka
dengan segala hal yang berbau bollywood, maka bias dibilang anjani diambil dari
bahasa bollywood.
Saya terlahir di
keluarga sederhana. Bapak Nana Suryana dan Ibu Yuyu Yulianingsih adalah kedua
orang tua saya. Ayah saya bekerja di BPJS yang dulu bernama ASKES sedangkan Ibu
saya IRT. Saya memiliki dua orang kaka, dimana kakak pertama yaitu seorang
perempuan yang bernama Yuana Herlisa, beliau telah berkeluarga yang bekerja di
Bank BRI dan kakak kedua saya yaitu seorang laki-laki yang baru saja menikah
dan bekerja di Bank Panin. Saya sendiri masih mengecap bangku kuliah di
Universitas Gunadarma mengambil fakultas ekonomi jurusan akuntansi Saya sebagai
anak bungsu masih tinggal bersama orang tua saya bertempat tinggal di salah
satu daerah di Jawa Barat yaitu Kota Karawang tepatnya di Jl. Cisokan 2, No. 68
Perumnas adiarsa, Karawang.
Riwayat pendidikan. Saya
memulai riwayat pendidikan saya pada tahun 1998 dimana saat itu saya baru
mengikut sekolah dengan nenek saya, bisa di bilang anak bawang, saya sekolah
selama satu tahun di kelas satu, tapi ketika kenaikan kelas saya tidak
melanjutkannya ke kelas dua, saya memulai pendidikan baru di SDN Adiarsa Barat
3 pada tahun 1999 hingga 2005. Jadi saya tidak pernah mengecap sekolah taman
kanak-kanak. Setelah itu saya melanjutkan sekolah ke tingkat SMP pada tahun
2005 hingga 2008 di SMPN 2 Karawang yang kemudian melanjutkan ke tingkat SMA
pada tahun 2008 hingga 2011 di SMAN 1 Telukjambe dengan jurusan IPA dan
kemudian mengambil jenjang ke perguruan tinggi pada tahun 2011 hingga saat ini
di Universitas gunadarma mengambil jurusan S-1 Akuntansi. Selama sekolah dari
awal SD hingga SMA saya sangat suka dengan pelajaran fisika dan matematika.
Karena saya suka dengan sesuatu yang nyata layaknya perhitungan matematika yang
tidak bisa dimanipulasi. Pelajaran yang tidak saya suka yaitu sejarah ataupun
pelajaran social lainnya, karena saya tidak mampu dalam proses menghafal materi
juga saya lemah dalam hal memberikan opini pada materi tersebut.
Prestasi yang pernah
saya capai yang amat berharga bagi saya yaitu ketika saya masih duduk di bangku
SMP tepatnya tahun 2008. Pada saat itu seorang guru meminta bagi seluruh kelas
yang mendapat peringkat satu sampai tiga untuk berkumpul di satu kelas, salah
satunya saya dan pada saat itu juga guru tersebut mengumumkan bahwa sekolah
kami akan mengirimkan 10 orang murid yang berprestasi ke olimpiade sains
se-Jawa Barat antar SMP di Kota Subang, maka dari itu guru meminta untuk
mengerjakan beberapa soal dan menyaringnya menjadi 10 anak. Hingga keesokan
harinya saya diumumkan masuk dalam 10 besar. Saya amat bangga dan terharu,
karena atas prestasi saya tersebut saya mampu membahagiakan kedua orang tua.
Membahagiakan orang tua tidak selalu harus dengan uang, namun dengan prestasi
yang kita miliki hal tersebut sudah cukup bagi orang tua saya. Tak disangka
pula saat saya menginjak bangku SMA hal tersebut menimpa diri saya lagi. Dimana
saya dipilih untuk mewakili sekolah saya untuk mengikuti olimpiade sains
se-Kabupaten Karawang antar SMA selama dua periode.
Sebenarnya saya sendiri
bingung mengapa saya mengambil jurusan akuntansi, padahal saya tidak memiliki
dasar akuntansi diamana saya lulusan dari IPA yang gemar akan hitungan, memang
hal tersebut merupakan keinginan orang tua saya, tapi hal tersebut tidak
mematahkan saya untuk patah semangat belajar, saya tetap bertekad agar bisa
mengikuti pelajaran tersebut. Saya tidak akan mengecewakan orang tua saya.
Bahkan suatu saat salah satu dosen yang mengajar saya berkata, “saya juga
seorang yang lulusan IPA tapi sekarang menjadi dosen akuntansi, bagi kalian
yang lulusan IPA jangan berkecil hati karena memang awalnya anak IPA akan
tertinggal tapi untuk semester yang akan datang anak IPA lah yang akan unggul,
buktikan kalau anak IPA juga bias” kata-kata tersebut hingga saat ini selalu
saya pegang.
Saya memiliki cita-cita
dari kecil menjadi seorang guru, terutama menjadi guru matematika, dengan hoby
saya yang senang dengan pelajaran berhitung dan senang membagi ilmu kepada
teman yang lain sehingga cita-cita tersebut muncul. Namun saat dimana saya
tidak diterima di salah satu PTN di Indonesia khusus di bidang guru, maka saya tidak
menyerah sampai disitu. Saya berharap kelak jika saya sudah lulus kuliah bisa
menjadi seorang dosen, terutama menjadi dosen statistika.
Saya akan
mendeskripsikan gambaran atas diri saya menggunakan analisis “kekepan” faktor
internal yaitu (kekuatan dan kelemahan), sedangkan faktor ekternal yaitu
(peluang dan ancaman). Kekuatan dalam diri saya yang pertama adalah saya
seorang yang disiplin. Disiplin ilmu artinya saya sebagai mahasiswa bertanggung
jawab untuk mengerjakan seluruh tugas yang diberikan oleh dosen dan disiplin
waktu, selama saya menjadi mahasiswa saya tidak pernah telat, jika saya
memiliki janji waktu dengan seseorang maka saya berusaha tidak akan telat. Kedua,
saya rendah hati. Saya tidak suka dengan hal yang menyombongkan diri sendiri
ataupun hal lain. Ada pepatah berkata “Manusia berasal dari tanah, makan hasil
tanah, berdiri diatas tanah dan akan kembali ke tanah”. Untuk apa kita bersifat
seperti langit, karena semua yang ada didunia hanyalah sesaat maka janganlah
kamu menyombongkan diri akan hal duniawi.
Kelemahan dari diri
saya yaitu pertama saya kurang percaya diri. Kalau ada tugas untuk presentasi
sendiri, saya orangnya kurang percaya diri, bukan karena saya jelek ataupun
bodoh tetapi karena saya merasa malu jika berada di depan banyak orang. Kedua, saya
tidak mudah untuk beradaptasi dengan orang-orang yang baru dikenal. Bahkan saat
saya mengikuti tes ujian PTN, dimana siswa dan siswi yang ikut tes saat itu
banyak, saya tidak mencoba untuk berkenala satu sama lain dengan orang baru
sehingga hal tersebut dapat melemahkan diri saya jika saya kurang informasi
tidak bisa bertanya ke yang lain. Dan yang terakhir saya tidak cakap dalam
berbica, biasa orang bilang cerewet. Pendiam namun tidak terlalu pendiam,
antara pendiam dan cerewet saya ada di tengahnya.
Dari kekuatan saya
bahwasanya saya disiplin maka hal tersebut dapat menjadi peluang saya dengan
memudahkan saya dalam bekerja, saya tidak akan susah-susah beradaptasi dengan
jam dunia kerja dimana harus bangun terlalu pagi kemudian berangkat sebelum jam
masuk kerja. Kemudian, saya itu orang yang cepat mengerti, sehingga hal
tersebut mampu menjadi peluang untuk saya saat di dunia kerja juga. Saya akan
mudah mengerti dan cepat tanggap apa yang diinginkan oleh atasan.
Sedangkan ancaman bagi
saya adalah akan hal kelemahan saya, maka saya tidak dapat bekerja di bidang
broadcasting dimana pekerjaannya yang cakap dalam bidang berbicara, tidak cocok
di tempatkan di bagian customer service dan tidak cocok menjadi salesgirl.
Saya berharap dapat
menghilangkan kelemahan yang ada pada diri saya, karena sudah tidak saatnya
lagi dalam dunia kerja tidak percaya diri. Bagaimana saya bisa meyakinkan
atasan saya jika saya tidak bisa percaya pada diri saya sendiri. Baik dengan
mengikuti kelas public speaking dan lain sebagainya.
Demikian biografi diri
saya yang dapat saya deskripsikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar