Selasa, 02 Desember 2014

TUGAS 4

Job Seeker or Job Creator

Sekumpulan orang yang sedang mencari lapangan pekerjaan disebut dengan job seeker atau biasa disebut dengan pengangguran. Pengangguran dapat disebabkan karena adanya tingkat tidak percaya diri dalam dunia kerja, sedikitnya penyedia lapangan kerja, kualitas SDM yang rendah, dan kurangnya perhatian masyarakat terhadap masalah kependudukan. Didominasi oleh penganggur usia muda. Selain usia muda, pengangguran juga banyak mencakup berpendidikan rendah, tinggal di pulau Jawa dan berlokasi di daerah perkotaan. Memperlihatkan pola tingkat pengangguran yang sangat umum, yaitu memiliki persentase yang tinggi pada kelompok umur muda (15-19 tahun), kemudian menurun tajam hingga usia 30-34 tahun. Pada umur-umur tua, relatif stabil rendah, untuk kemudian meningkat lagi pada kelompok usia non produktif, karena mungkin masih banyak yang pensiun tapi masih mencari pekerjaan.

Tingkat penganguran di Indonesia mencapai 7,39 juta orang per Agustus 2014 dimana diantaranya berasal dari yang tidak bekerja, lulusan SMP, lulusan SMA/SMK dan lulusan Sarjana, hal tersebut menjadikan Indonesia menempati peringkat ke 133 Negara penghasil pengangguran. Dari keempat pengangguran tersebut bahwa lulusan sarjana lah yang memiliki angka pengangguran yang paling tinggi. Ini karena dapat dilihat dari semakin banyak tingkat perguruan tinggi di Indonesia dan membludaknya minat warga Indonesia untuk bersekolah hingga perguruan tinggi. Ada yang bilang bahwa untuk sekarang ini, S1 sudahlah menjadi kulit kacang. mengapa hal tersebut bisa terjadi karena mahasiswa pada saat ini tidaklah sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan sarjana, memang hanya oknum-oknum tertentu saja tapi hal itu akan mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Pada tahun ini lulusan sarjan dari berbagai fakultas dapat bekerja di bidang apa saja tidak tergantung dengan gelar, berbeda perlakuannya pada beberapa tahun silam, dimana hanya lulusan sarjana pendidikan yang hanya bisa menjadi seorang guru.

Dampak dari pengangguran mengakibatkan tingginya angka inflasi. Hal itu karena tidak seimbangnya antara permintaan dan penawaran barang dan jasa. Ini membuktikan tingginya laju inflasi di negara kita lebih banyak dipengaruhi sektor riil, bukan sektor moneter. Jika kita mengambil kesimpulan mengenai masalah inflasi di Indonesia bahwa ternyata laju inflasi tidak semata ditentukan faktor moneter, tapi juga faktor fisik. Penganggur itu berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial, politik dan kemiskinan. Selain itu, pengangguran juga merupakan pemborosan yang luar biasa. Setiap orang harus mengkonsumsi beras, gula, minyak, pakaian, energi listrik, sepatu, jasa dan sebagainya setiap hari, tapi mereka tidak mempunyai penghasilan.
Sebagai solusi pengangguran, berbagai strategi dan kebijakan dapat ditempuh sebagai berikut.

1. Setiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional. Untuk itu diperlukan dua kebijakan, yaitu kebijakan makro dan mikro (khusus). Kebijakan makro (umum) yang berkaitan erat dengan pengangguran, antara lain kebijakan makro ekonomi seperti moneter berupa uang beredar, tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral), fiskal (Departemen Keuangan) dan lainnya. Dalam keputusan rapat-rapat kebinet, hal-hal itu harus jelas keputusannya dengan fokus pada penanggulangan pengangguran. Jadi setiap lembaga pemerintah yang terkait dengan pengangguran harus ada komitmen dalam keputusannya dan pelaksanaannya.
2. Segera melakukan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia maupun keuangan (finansial).
3. Pemerintah memperbanyak lapangan pekerjaan. Hal ini dapat disebut dengan Job creator. Job creator merupakan seseorang atau suatu badan yang menyediakan lapangan pekerjaan. Sebenarnya tidak hanya pemerintah saja yang menyediakan lapangan pekerjaan namun bagi para pengusaha dapat memperluas lagi sector usahanya sehingga tersedianya lapangan pekerjaan juga bagi pengangguran dapat membuat lapangan usaha sendiri yaitu dengan menciptakan peluang usaha baru atau juga bisa mengelola franchise yang sudah ada. Biasanya untuk membuka lapangan pekerjaan baru seorang penganggur dapat lebih mengeksplore skil yang ia punya, karena disini dia yang mengelola.

Pada zaman teknologi saat ini, sebenarnya sangatlah mudah untuk membuat lapangan pekerjaan baru, dengan adanya teknologi internet dapat mempermudah segala hal, baik social media, informasi atau perdagangan elektronik. 67% warga Indonesia menggunakan internet dan 90% diantaranya memakai social media dalam hal berkomunikasi, seperti facebook, twiter, path, instagram, dst. Karena pada era ini social media sudahlan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Survey membuktikan bahwa hal pertama yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia ketika bangun tidur yaitu mencari handphone dan kemudian mengecek salah satu social media yang dimilikinya. Dengan adanya peristiwa tersebut maka saat ini sudah berkembang perdagangan online atau disebut juga e-commerce. Banyak keuntungan yang diperoleh dari e-commerce, bagi pedangan yaitu penghematan biaya dengan adanya pemesanan otomatis, pengkodean data transaksi secara elektronik dan otomatis, dan biaya overhead yang murah. Sedangkan keuntungan bagi konsumen yaitu tidak ada antrian untuk mengetahui informasi produk, jika konsumen memiliki pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan terkait dengan produk, maka melalui perangkat lunak berbasis web, pelanggan dapat memperoleh jawaban yang cepat, transaksi berbasis web dienkripsi sehingga meningkatkan keamanan transaksi lewat web dan hemat biaya juga hemat waktu. Namun disamping kemudahan tersebut juga ada sisi negative dari e-commerce tersebut, yakni adanya penipuan baik dari pihak pedagang maupun pihak pembeli, barang yang diinginkan tidak sesuai karena tidak bisa melihatnya langsung, adanya hacker pada sisitem penjualan.

Dengan berkembangnya e-commerce pada saat ini dapat membantu pemerintah dalam penurunan angka pengangguran. Jika saya boleh memilih, maka saya akan memilih menjadi job creator, sebagai job creator saya dapat mengeksplore skil yang saya punya dan tidak ada tuntutan pekerjaan dengan atasan, namun kembali lagi pada teori, membuat lapangan pekerjaan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, karena membuka lapangan pekerjaanpun memerlukan modal yang cukup besar dan jiwa wirausaha yang baik, karena dengan memulai usaha baru kita siap tidak siap harus siap menghadapai segala hal yang akan menimpa pada usaha tersebut.


Oleh karena itu marilah bagi para pelajar muda ketika kita sudah lulus maka sebaiknya secepat mungkin segera mencari pekerjaan bagi yang ingin bekerja di suatu perusahaan dan juga secepat mungkin membuat lapangan pekerjaan baru bagi yang ingin membuka usaha, selagi usia muda dimana usia produktivitas dicari dan diminati. jangan sampai kita menyesal dikemudian hari. Semoga dengan hal membuka lapangan pekerjaan baru dapat membantu pemerintah menurunkan tingkat pengangguran juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa menjadi pengangguran sangatlah tidak baik, tidak baik bagi diri sendiri maupun bagi Bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar