Peta Perekonomian Indonesia
1.
Keadaan
Geografis Indonesia
Kenyataan pertama adalah Indonesia
merupakan Negara kepulauan, dengan luas keseluruhan ± 195 sampai 200 juta Ha. Keadaan
demikian dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian
Indonesia, dan sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian
Indonesia.
Kenyataan kedua adalah, Indonesia hanya mengenal dua
musim. Dengan kondisi iklim yang demikian menyebabkan beberapa produk hasil
bumi dan industry menjadi sangat spesifik sifatnya. Dengan demikian diperlukan
usaha untuk memanfaatkan keunikan produkIndonesia tersebut untuk menenangkan
persaingan di pasar local maupun dunia.
Kenyataan ketiga yaitu, Negara
Indonesia kaya akan bahan tambang , dan seperti telah sejarah buktikan, salah
satu jenis bahan tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan Negara kita
memperoleh dana pembangunan yang sangat besar.
Kenyataan keempat adalah, Indonesia
menempati posisi yang sangat strategis, terletak diantara dua benua dan dua
samudra dengan segala perkembangannya.
2.
Mata
Pencaharian
Dari keseluruhan wilayah yang
dimiliki Indonesia, dapat ditarik beberapa hal diantaranya bahwa :
·
Pertama, mata pencaharian penduduk Indonesia sebagian
besar masih berada di sektor pertanian (agraris)
·
Kedua, kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (Gross
Domestic Product) secara absolute masih dominan, namun jika disbanding dengan
sektor-sektor diluar pertanian menampakan adanya penurunan dalam presentase.
·
Yang perlu di waspadai dari sektor ini adalah, bahwa
komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relative tidak memiliki nilai tambah
yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan
sektor lain.
Untuk mengatasi masalah ini, ada beberpa langkah yang
dapat kita lakukan diantaranya:
·
Memperbaiki
kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan
prasaranya bidang pertanian
·
Meningkatkan
nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar
lokal saja tetapi juga merambah ke pasar Internasional.
·
Mencoba
mengembangkan kegiatan agribisnis
·
Menunjang
kegiatan transmigrasi
3.
Sumber Daya
Manusia
Sebagai salah satu Negara yang
masih berkembang, Indoneisa memang menghadapi masalah sumber daya manusia,
diantaranya :
·
Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
·
Penyebaran yang kurang merata
·
Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur
penduduk, yang ditandai dengan besarnya jumlah penduduk yang berusia muda serta
mutu pendidikan yang masih relative rendah.
Adapun tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah :
·
Melaksanakan program keluarga berencana. Dengan
program ini diharapkan laju pertumbuhan akan lebih dapat dikendalikan. Dengan
program ini pula pemerintah ingin menjelaskan dan membuka kesadaran masyarakat
bahwa ‘anak banyak’ akan memberi konsekuensi ekonomis yang lebih berat.
·
Meningkatkan mutu sumber daya manusia (dengan
pendidikan formal maupun informal) yang telah ada, sehingga dapat menunjang
peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.
Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimbangnya
kekuatan ekonomi secara umum. Akibat lanjutnya adalah terjadinya ketimpangan
daerah miskin dan daerah kaya. Daerah yang tampak menguntungkan (khususnya
Pulau Jawa) akan menjadi serbuan dan perpindahan penduduk dari daerah lainnya.
Akibatnya daerah di luar Pulau Jawa yang memang telah ketinggalan dari segi
ekonomi, menjadi semakin tertinggal.
4.
Investasi
Dalam kondisi tertentu masih sulit
untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat. Untuk itulah pemerintah
memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran/biaya rutin
pemerintah. Namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus menerus mengandalkan
tabungan pemerintah tersebut. Perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna
membantu memenuhi kebutuhan dana investai pembangunan. Upaya-upaya tersebut
adalah :
·
Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga dapat
meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
·
Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak,
serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas
·
Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para
penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia
·
Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan
perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah.
REFRENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar