Kamis, 31 Mei 2012

Peta Perekonomian Indonesia


Peta Perekonomian Indonesia
1.      Keadaan Geografis Indonesia
Kenyataan pertama adalah Indonesia merupakan Negara kepulauan, dengan luas keseluruhan ± 195 sampai 200 juta Ha. Keadaan demikian dapat menjadi suatu kekuatan dan kesempatan bagi perkembangan perekonomian Indonesia, dan sebaliknya dapat menjadi kelemahan dan ancaman bagi perekonomian Indonesia.
Kenyataan  kedua adalah, Indonesia hanya mengenal dua musim. Dengan kondisi iklim yang demikian menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industry menjadi sangat spesifik sifatnya. Dengan demikian diperlukan usaha untuk memanfaatkan keunikan produkIndonesia tersebut untuk menenangkan persaingan di pasar local maupun dunia.
Kenyataan ketiga yaitu, Negara Indonesia kaya akan bahan tambang , dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis bahan tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan Negara kita memperoleh dana pembangunan yang sangat besar.
Kenyataan keempat adalah, Indonesia menempati posisi yang sangat strategis, terletak diantara dua benua dan dua samudra dengan segala perkembangannya.
2.      Mata Pencaharian
Dari keseluruhan wilayah yang dimiliki Indonesia, dapat ditarik beberapa hal diantaranya bahwa :
·         Pertama, mata pencaharian penduduk Indonesia sebagian besar masih berada di sektor pertanian (agraris)
·         Kedua, kontribusi sektor pertanian terhadap GDP (Gross Domestic Product) secara absolute masih dominan, namun jika disbanding dengan sektor-sektor diluar pertanian menampakan adanya penurunan dalam presentase.
·         Yang perlu di waspadai dari sektor ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sektor ini relative tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sektor lain.
Untuk mengatasi masalah ini, ada beberpa langkah yang dapat kita lakukan diantaranya:
·         Memperbaiki kehidupan penduduk/petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasaranya bidang pertanian
·         Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian, jika dimungkinkan tidak hanya untuk pasar lokal saja tetapi juga merambah ke pasar Internasional.
·         Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
·         Menunjang kegiatan transmigrasi
3.      Sumber Daya Manusia
Sebagai salah satu Negara yang masih berkembang, Indoneisa memang menghadapi masalah sumber daya manusia, diantaranya :
·         Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
·         Penyebaran yang kurang merata
·         Kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk, yang ditandai dengan besarnya jumlah penduduk yang berusia muda serta mutu pendidikan yang masih relative rendah.
Adapun tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah :
·         Melaksanakan program keluarga berencana. Dengan program ini diharapkan laju pertumbuhan akan lebih dapat dikendalikan. Dengan program ini pula pemerintah ingin menjelaskan dan membuka kesadaran masyarakat bahwa ‘anak banyak’ akan memberi konsekuensi ekonomis yang lebih berat.
·         Meningkatkan mutu sumber daya manusia (dengan pendidikan formal maupun informal) yang telah ada, sehingga dapat menunjang peningkatan produktifitas guna mengimbangi laju pertumbuhan penduduknya.
Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimbangnya kekuatan ekonomi secara umum. Akibat lanjutnya adalah terjadinya ketimpangan daerah miskin dan daerah kaya. Daerah yang tampak menguntungkan (khususnya Pulau Jawa) akan menjadi serbuan dan perpindahan penduduk dari daerah lainnya. Akibatnya daerah di luar Pulau Jawa yang memang telah ketinggalan dari segi ekonomi, menjadi semakin tertinggal.
4.      Investasi
Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat. Untuk itulah pemerintah memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran/biaya rutin pemerintah. Namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus menerus mengandalkan tabungan pemerintah tersebut. Perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investai pembangunan. Upaya-upaya tersebut adalah :
·         Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri
·         Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas
·         Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanam modal asing, sehingga makin banyak PMA yang  masuk ke Indonesia
·         Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah.

REFRENSI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar