Kamis, 31 Mei 2012

Sistem Perekonomian Indonesia


Sistem Perekonomian Indonesia
1.      Pengertian Sistem
Sistem merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Suatu system perlu memiliki ciri, diantaranya:
·         Setiap system memiliki tujuan
·         Setiap system mempunyai ‘batas’ yang memisahkannya dari lingkungan
·         Walau mempunyai batas, system terset bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya.
·         Suatu system dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa juga disebut dengan bagian, unsure, atau komponen.
2.      Perkembangan Sistem Peekonomian
Secara umum sistem ekonomi dalam perekonomian suatu negara dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran.
a.      Sistem Perekonomi Liberal disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi laissez faire. Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
·         Ciri-ciri sistem ekonomi liberal berikut ini:
1)      Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi.
2)      Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
3)      Campur tangan pemerintah dibatasi.
·         Kelebihan sistem ekonomi liberal 
1)      Setiap individu diberi kebebasan memiliki kekayaan dan sumber daya produksi.
2)      Individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
3)      Adanya persaingan menyebabkan kreativitas dari setiap individu dapat berkembang.
4)      Produksi barang dan jasa didasarkan pada kebutuhan masyarakat. 
·         Kekurangan sistem ekonomi liberal
1)      Muncul kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin.
2)      Mengakibatkan munculnya monopoli dalam masyarakat.
3)      Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.
4)      Sulit terjadi pemerataan pendapatan
b.      Sistem Perekonomi Perencanaan dalam system ini praktis kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur dibawah kendali Negara. contoh Negara yang menganut yaitu Uni Sovyet.
·         Sistem ini mempunyai ciri:
1)      Faktor-fatktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak pemerintah/Negara.
2)      Pegambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi dengan dikoordinasi oleh pasar.
3)      Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral, sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.
c.       Sistem Ekonomi Campuran merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidak sempurnaan kedua system ekonomi liberalism dan perencanaan. Sistem ini mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua system tersebut, diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya.
3.      Sistem Perekonomian Indonesia
v  Sebelum Orde Baru
Pada awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
v  Sistem ekonomi Indonesia berdasarkan demokrasi ekonomi
Sistem perekonomian yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
v Sistem ekonomi Indonesia menentang beberapa system yaitu :
1)      Free fight liberalism, yaitu adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitas kaum ekonomi yang lemah, dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
2)      Etatisme, yaitu keikut sertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dsn bersaing secara sehat.
3)      Monopoli, suatu bentuk pemutusan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti ‘keinginan sang monopoli’.

v  Setelah Orde Baru
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut ini bentuk sistem ekonomi di Indonesia dari masa Orde Baru hingga sekarang.
4.      Pelaku Ekonomi
Terdapat tiga pelaku utama yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di Indonesia, yaitu perusahaan negara (pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut akan menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan. Sebuah sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat saling bekerja sama dengan baik pula dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian sikap saling mendukung di antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan ekonomi kerakyatan.
a.      Pemerintah (BUMN), mempunyai fungsi menjaga kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi, Pemerataan hasil ekonomi, Pertumbuhan kegiatan ekonomi.
b.   Perusahaan Swasta, Pertumbuhan kegiatan ekonomi, Pemerataan hasil ekonomi, Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi.
c.       Koperasi, Pemerataan hasil ekonomi, Pertumbuhan kegiatan ekonomi, Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi.


REFRENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar